Integrasi Teori dan Praktik: Mahasiswa Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam UINSU Melaksanakan Kuliah Lapangan di IPWL Medan Plus



Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam – Dalam rangka mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi dan memperkuat sinergi antara teori yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik di lapangan, mahasiswa Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mengadakan kuliah lapangan di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Medan Plus pada tanggal 15 sampai dengan 30 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah Konseling Adiksi dan Rehabilitasi Sosial yang diampu oleh Ibu Adinda Amalia Zahra Lubis, M.Psi.

Kegiatan ini secara resmi dibuka dengan pengantaran oleh Sekretaris Prodi BPI, Bapak Muhammad Putra Dinata Saragi, M.Pd, didampingi oleh dosen pengampu, Ibu Adinda Amalia Zahra Lubis, M.Psi. Dalam sambutan pembukaannya, beliau menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan optimal untuk memperkaya wawasan dan keterampilan praktis dalam bidang konseling adiksi serta rehabilitasi sosial.

Selama dua minggu pelaksanaan kuliah lapangan, mahasiswa terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan yang komprehensif, dirancang oleh IPWL Medan Plus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses rehabilitasi sosial. Kegiatan tersebut mencakup berbagai aktivitas utama.


Setiap hari diawali dengan kegiatan morning meeting, yakni pertemuan pagi antara mahasiswa dan residen (peserta rehabilitasi) yang bertujuan menanamkan sikap disiplin, kebersamaan, serta saling mendukung antarresiden dalam proses pemulihan. Setelah morning meeting, mahasiswa dan residen bersama-sama melaksanakan kegiatan spiritual seperti salat berjamaah, kajian akhlak, dan sesi zikir bersama, yang bertujuan meningkatkan spiritualitas sebagai bagian integral dari pendekatan rehabilitasi.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk secara langsung mengobservasi dan mendampingi pelaksanaan sesi konseling individu maupun kelompok. Mereka belajar langsung dari konselor profesional IPWL Medan Plus tentang metode pendekatan PADISI (Pahami, Analisis, Diskusikan, Simulasikan, dan Implementasikan). Mahasiswa secara aktif mengamati bagaimana proses konseling dijalankan, termasuk ikut membantu dalam persiapan sesi, mengobservasi interaksi konselor dengan residen, dan mengikuti sesi evaluasi pasca-konseling.


Kegiatan ini merupakan sesi interaktif yang bertujuan membangun rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan komunikasi, serta keterampilan sosial peserta rehabilitasi. Mahasiswa turut serta secara aktif, bahkan beberapa di antaranya diberi kesempatan untuk menjadi fasilitator dan memimpin sesi dinamika kelompok, sehingga mahasiswa merasakan pengalaman langsung dalam pengelolaan kelompok konseling.


Sebagai bentuk kontribusi langsung mahasiswa terhadap IPWL Medan Plus, mereka juga mengadakan seminar dan diskusi tematik yang dihadiri oleh para residen, staf IPWL, dan mahasiswa sendiri. Dalam seminar ini, mahasiswa berperan sebagai pemateri dengan topik-topik terkait adiksi, bahaya narkoba, manajemen emosi, dan pentingnya pengembangan spiritualitas dalam proses pemulihan adiksi. Hal ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan ke dalam situasi nyata.


Mahasiswa mengikuti aktivitas pelatihan keterampilan seperti sablon, memasak, dan kerajinan tangan bersama para residen. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan praktis residen yang berguna sebagai bekal kemandirian setelah selesai masa rehabilitasi. Selain itu, mahasiswa ikut membimbing residen dalam kegiatan journaling atau refleksi diri, yang digunakan sebagai media evaluasi harian untuk memantau perkembangan proses pemulihan secara personal.

Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam, Ibu Dr. Kamalia, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pengalaman nyata yang diperoleh mahasiswa dalam memperdalam pemahaman tentang konsep rehabilitasi sosial, yang kelak sangat berguna dalam praktik profesional sebagai konselor adiksi. Ibu Dr. Kamalia juga mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik antara Prodi BPI dengan IPWL Medan Plus, sekaligus menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata dari upaya mempertahankan dan meningkatkan akreditasi unggul yang telah dicapai oleh prodi.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, mahasiswa Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam UINSU tidak hanya mendapatkan ilmu dan pengalaman praktis tetapi juga turut berkontribusi aktif dalam membantu proses rehabilitasi sosial di masyarakat. Diharapkan, melalui kegiatan semacam ini, mahasiswa semakin siap menjadi konselor profesional yang mampu menangani berbagai tantangan sosial yang kompleks dalam konteks penyalahgunaan narkoba di masyarakat.