Mengenang Peristiwa G30S/PKI: Refleksi Sejarah dan Penguatan Nilai Kebangsaan bagi Mahasiswa BPI

Medan, 30 September 2025 – Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sumatera Utara turut memperingati peristiwa bersejarah G30S/PKI, sebuah momentum penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 ini merupakan tragedi kelam yang mengancam persatuan bangsa, stabilitas negara, dan keberlanjutan kehidupan sosial politik Indonesia. Dengan mengenang peristiwa tersebut, Prodi BPI mengajak seluruh mahasiswa untuk memahami kembali arti penting sejarah serta mengambil hikmah yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan beragama.

G30S/PKI mengingatkan kita akan pentingnya menjaga persatuan, kewaspadaan, dan stabilitas sosial. Sejarah membuktikan bahwa ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan dapat menjadi ancaman serius bagi keutuhan negara. Oleh karena itu, refleksi atas peristiwa ini menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter, khususnya bagi mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam yang kelak akan menjadi pendidik, penyuluh, dan agen perubahan di tengah masyarakat. Pemahaman sejarah bukan hanya untuk dikenang, tetapi menjadi sarana memperkuat kecintaan terhadap tanah air, menyadarkan generasi muda akan pentingnya menjaga perdamaian, serta menanamkan nilai moral dalam kehidupan sosial.

Peringatan G30S/PKI ini sejalan dengan komitmen Program Studi BPI dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pembelajaran sejarah sebagai bagian dari pembentukan karakter dan literasi kebangsaan. Selain itu, peristiwa tersebut relevan dengan SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat, karena sejarah membuktikan bahwa negara yang kuat adalah negara yang menjunjung stabilitas politik, keadilan, dan kemanusiaan. Melalui pembelajaran sejarah, mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai perdamaian, anti-kekerasan, serta komitmen terhadap ideologi negara. Di sisi lain, pemaknaan sejarah juga mendukung SDG 10 tentang Pengurangan Ketidaksetaraan, karena tragedi masa lalu menjadi pengingat pentingnya memperlakukan setiap warga bangsa dengan nilai kesetaraan, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam menegaskan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kedamaian dan menghindari konflik ideologis yang dapat memecah belah bangsa. Melalui pemahaman sejarah G30S/PKI, mahasiswa diajak untuk meneladani perjuangan para pahlawan bangsa, memperkuat rasa nasionalisme, serta meningkatkan kepekaan sosial sebagai bagian dari karakter lulusan BPI. Memahami sejarah adalah cara untuk menghargai masa lalu dan menyiapkan masa depan yang lebih baik, damai, dan berkeadilan. Dengan semangat kebangsaan, Prodi BPI mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan peringatan G30S/PKI sebagai momentum memperdalam ilmu, memperkuat persatuan, dan meneguhkan komitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.