UINSU Gelar Open Donasi untuk Korban Banjir Sumatera: Bentuk Kepedulian dan Solidaritas Keluarga Besar Kampus Sebagai Bentuk SDGs

Medan, 3 Desember 2025 – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mengumumkan gerakan Open Donasi untuk membantu korban banjir yang melanda berbagai daerah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Musibah banjir yang terjadi pada akhir November hingga awal Desember 2025 ini telah menyebabkan ribuan warga terdampak, mengalami kerusakan rumah, kehilangan harta benda, serta terganggunya aktivitas sosial dan pendidikan. Sebagai wujud kepedulian dan solidaritas terhadap sesama, UINSU mengajak seluruh keluarga besar kampus untuk ikut serta memberikan bantuan terbaik mereka.

Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag, mengimbau seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni untuk bersama-sama menyisihkan sebagian harta guna meringankan beban para korban. Beliau menegaskan bahwa kepedulian sosial bukan hanya bagian dari nilai keislaman, tetapi juga merupakan budaya akademik yang terus dijaga UINSU. Melalui donasi yang dibuka mulai 2–7 Desember 2025, seluruh bentuk sumbangan baik berupa uang, pakaian, obat-obatan, makanan, maupun kebutuhan dasar lainnya dapat disalurkan melalui rekening resmi dan pos pengumpulan donasi di Kampus II UINSU.

Inisiatif kemanusiaan ini juga sejalan dengan komitmen UINSU, khususnya Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Gerakan donasi ini berkaitan erat dengan SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) karena membantu pemulihan ekonomi keluarga terdampak; SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) karena memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana; SDG 13 (Aksi Terhadap Perubahan Iklim) sebagai respons cepat terhadap bencana hidrometeorologi; serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi seluruh unsur kampus dalam aksi solidaritas bersama.

Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam mendukung penuh gerakan ini sebagai bentuk implementasi nilai kepedulian, empati, dan pengabdian yang menjadi ciri khas keilmuan BPI. Solidaritas civitas akademika tidak hanya memperkuat persaudaraan internal kampus, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat luas yang sedang menghadapi masa sulit. Melalui kolaborasi dan kepedulian bersama, UINSU berharap dapat membantu para korban bangkit kembali dan menjalani proses pemulihan dengan lebih baik.