Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam – mahasiswa prodi bimbingan penyuluhan islam kembali mencetak lulusan berprestasi yang membanggakan. Tiga alumni dari Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) berhasil menembus seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pencapaian ini menjadi kabar gembira dan sekaligus motivasi besar bagi seluruh mahasiswa UINSU, khususnya para mahasiswa FDK, untuk terus berjuang meraih cita-cita.
Ketiga alumni yang berhasil lolos adalah Kamelia Sambas, M.Kesos dan Yeniati Harahap, S.Sos, keduanya angkatan 2015, serta Nazza Qisthi Wahyuri, S.Sos, angkatan 2014. Kamelia Sambas dan Yeniati Harahap berhasil lolos sebagai PPPK Penyuluh Agama di Kemenag Kabupaten Batu Bara dan Kemenag Kabupaten Padang Lawas Utara. Sementara itu, Nazza Qisthi Wahyuri berhasil lolos sebagai PNS Penyuluh Agama di Kemenag Kabupaten Labuhan Batu Selatan.



Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi individu dan keluarga, melainkan juga bagi almamater, UINSU. Hal ini menunjukkan kualitas pendidikan yang mumpuni di Program Studi BPI FDK, yang mampu membekali mahasiswanya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Keberhasilan mereka menjadi bukti nyata bahwa lulusan BPI memiliki peluang karir yang luas, terutama di instansi pemerintah, dan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dekan FDK UINSU, dalam keterangannya, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para alumni. Beliau berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa dan alumni lainnya untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian. “Ini adalah bukti bahwa kerja keras dan ketekunan pasti akan membuahkan hasil. Kami berharap semakin banyak lagi alumni FDK yang sukses di berbagai bidang,” ujarnya.
Pencapaian para alumni ini memberikan angin segar di tengah persaingan ketat dalam dunia kerja. Kisah sukses mereka menjadi semacam “vitamin” bagi semangat para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Hal ini menepis anggapan bahwa lulusan dari program studi keagamaan memiliki prospek kerja yang terbatas. Justru, mereka membuktikan bahwa lulusan BPI sangat dibutuhkan, terutama dalam bidang penyuluhan dan pembinaan umat.
Keberhasilan Kamelia, Yeniati, dan Nazza diharapkan menjadi pemicu bagi mahasiswa UINSU, khususnya BPI, untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Dengan semangat yang membara, diyakini akan lahir lebih banyak lagi generasi muda yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga siap mengabdi kepada negara dan masyarakat sebagai aparatur sipil negara yang berintegritas.