Medan, 22 Juni 2025 – Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan kembali menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. Sebanyak [Jumlah Mahasiswa, jika ada di data] mahasiswa BPI mengikuti kegiatan Kuliah Lapangan untuk mata kuliah Konseling Adiksi dan Rehabilitasi Sosial di Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (LRPPN) Bhayangkara Indonesia Kota Medan.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 30 Mei 2025 ini didampingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah, Ibu Adinda Amalia Zahra, M.Psi. Pembukaan kuliah lapangan ini turut dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Muhammad Putra Dinata Saragi, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan. Kuliah Lapangan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam memahami secara mendalam proses konseling adiksi dan rehabilitasi sosial. Selama kegiatan, mahasiswa tidak hanya mengamati, tetapi juga terlibat dalam berbagai rangkaian aktivitas harian yang terstruktur, mencakup pengamatan langsung dan asistensi di berbagai area LRPPN.



Para mahasiswa mendapatkan kesempatan langka untuk secara langsung mengamati dan terlibat dalam berbagai proses rehabilitasi di setiap area, memberikan gambaran utuh mengenai tahapan yang dilalui oleh para residen.Ruang Stabilisasi menjadi titik awal pengamatan. Di sinilah para residen yang baru masuk menjalani proses detoksifikasi untuk menghilangkan zat adiktif dari tubuh mereka. Mahasiswa didampingi oleh Sis Nurhanim dan Sis Sarah, mempelajari secara langsung bagaimana asesmen awal dilakukan. Keunikan ruang ini terletak pada fokusnya yang intens pada tahap awal rehabilitasi, sehingga kebijakan melarang pengambilan gambar diberlakukan untuk menjaga privasi dan kenyamanan residen.
Kemudian, mahasiswa melanjutkan observasi ke VIP atau Primary House. Ini adalah pusat kegiatan harian bagi sebagian besar residen. Setiap pagi, suasana di Primary House diisi dengan morning meeting yang melibatkan seluruh residen. Di sini pula, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana GC UP stage berlangsung, di mana residen diuji kemampuannya untuk mengulang pembelajaran sebagai syarat untuk naik ke tahapan rehabilitasi selanjutnya. Selain itu, dinamika kelompok dan seminar yang dibawakan oleh residen yang telah mencapai Stage II memberikan wawasan mendalam tentang kemajuan dan proses pemulihan mereka.



Tidak jauh berbeda, Secondary House juga menjadi bagian dari rangkaian observasi. Meskipun memiliki perbedaan dalam pengaturan rumah, kegiatan yang berlangsung di dalamnya serupa dengan Primary House, memastikan konsistensi dalam program rehabilitasi. Bagi residen yang telah mencapai Stage II, mereka memiliki kesempatan untuk beralih ke Religi House. Di sini, pendekatan rehabilitasi diintegrasikan dengan nilai-nilai keagamaan. Mahasiswa dapat mengamati bagaimana residen Muslim, misalnya, terlibat dalam kegiatan mengaji, belajar ceramah dan khutbah, serta mendalami kitab-kitab khusus seperti Al-Quran. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana aspek spiritual menjadi bagian integral dari proses pemulihan.
Bagian penting lainnya dari pengalaman ini adalah di Ruang Administrasi. Di sinilah mahasiswa diajarkan mengenai seluk-beluk manajemen data dalam konteks rehabilitasi. Mereka belajar cara menginput data residen dan yang tak kalah penting, bagaimana mengisi lembar konseling individual yang berbentuk SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan). Pemahaman ini krusial untuk dokumentasi dan evaluasi program rehabilitasi.
Terakhir, mahasiswa juga berkesempatan mengamati aktivitas di Female House, sebuah area khusus bagi residen wanita. Kegiatan di rumah ini secara umum sama dengan yang ada di Primary dan Secondary House, namun disesuaikan dengan kebutuhan spesifik residen wanita. Menariknya, jika ada seminar konselor yang diadakan, residen dari Female House akan bergabung dengan kegiatan di Primary House, menunjukkan adanya kolaborasi dan integrasi antar area.
Melalui pengalaman langsung di setiap ruangan dan rumah ini, mahasiswa BPI mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan mendalam mengenai kompleksitas serta keberagaman pendekatan dalam konseling adiksi dan rehabilitasi sosial. Kegiatan Kuliah Lapangan ini ditutup secara resmi oleh Ibu Dr. Kamalia, M.Hum, beserta dosen pengampu, Ibu Adinda Amalia Zahra, M.Psi. Diharapkan pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga bagi mahasiswa BPI dalam berkontribusi pada penanganan isu adiksi dan rehabilitasi sosial di masa depan.