Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam – Ramadan selalu menghadirkan ruang bagi siapa pun untuk berbagi, merenung, dan berbuat kebaikan. Pada bulan suci Ramadan 1446 H ini, mahasiswa-mahasiswi Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara, kembali mengukir kepedulian melalui aksi nyata: Berbagi Takjil Ramadan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 13 Maret 2025, ini berlangsung di sepanjang Jalan Tuasan dan sekitarnya, sebuah lokasi yang ramai dilintasi warga menjelang waktu berbuka. Sejak pukul 17.30 WIB, para mahasiswa telah bersiap dengan kotak-kotak takjil di tangan. Dengan mengenakan almamater hijau kebanggaan, mereka menyapa masyarakat satu per satu: pengendara motor, sopir angkot, ibu rumah tangga, hingga pedagang kaki lima yang berada di pinggir jalan.
Lebih dari sekadar membagikan makanan, kegiatan ini menjadi cara mahasiswa menyalurkan nilai-nilai dakwah yang aplikatif: menyapa dengan senyum, berbicara santun, dan menjadikan Ramadan sebagai jembatan untuk menebar kebaikan. “Kami ingin menunjukkan bahwa berbagi itu sederhana, tapi bisa sangat bermakna,” ungkap salah satu peserta kegiatan.
Aksi sosial ini mendapat apresiasi langsung dari Ketua Prodi BPI, Ibu Dr. Kamalia, M.Hum dan Sekretaris Prodi, Bapak Muhammad Putra Dinata Saragi, M.Pd. pihak prodi menyatakan bangga terhadap mahasiswa yang aktif menghidupkan semangat Ramadan melalui pengabdian langsung kepada masyarakat. “Kegiatan ini selaras dengan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap semangat ini bisa menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya,” ujar Bapak Sekretaris Prodi.
Antusiasme warga pun sangat terasa. Mereka menerima takjil dengan senyuman hangat, tak jarang diiringi ucapan doa. Aksi berbagi yang sederhana ini pun menjadi ruang pertemuan antara mahasiswa dan masyarakat dalam nuansa yang penuh rahmat dan keberkahan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program #RamadhanBersamaKeluargaBPI, yang tidak hanya menanamkan nilai akademik, tetapi juga memperkuat kepedulian sosial, empati, dan kesadaran spiritual mahasiswa.
Di tengah hiruk-pikuk kota dan padatnya kendaraan sore itu, kebaikan hadir dalam bentuk yang paling sederhana: sebungkus takjil, senyum ikhlas, dan doa-doa diam di antara para insan yang saling mendoakan di jalan.
